First, Change The Way We See Things

Berpikir kreatif bukan berarti kita bisa harus menemukan hal baru yang tidak pernah dilakukan, berpikir kreatif adalah suatu cara kita untuk menggabungkan pemahaman mengenai banyak hal, dan dapat menghubungkannya untuk menghasilkan suatu ide. Seperti yang dikatakan oleh Carl Ally “The most creative person wants to know all, from ancient history, nineteenth-century mathematics, and most modern manufacturing techniques”. Dengan kita selalu berpikir kreatif, kita akan tidak pernah puas dengan hal-hal yang sebenarnya sudah lazim (status quo). Tapi, bukan berarti kita harus mengubah seluruh hal yang ada di sekitar kita, melainkan, dengan menaruh perhatian akan masalah yang dirasakan banyak orang, dan akan selalu mencoba untuk menawarkan sebuah solusi. Dengan konsep ini, pandangan-pandangan baru akan terus muncul.

A problem is simple an opportunity for new ideas

Untuk memiliki kemampuan seperti di atas kita membutuhkan “Set of Minds” atau yang biasa disebut dengan mindset. Definisi dari mindset itu sendiri adalah bagaimana kita sebagai individu memegang gagasan-gagasan tertentu dan akan merefleksikannya dengan apa yang kita lakukan. Dan tentunya mindset akan membentuk purpose atau tujuan, dan setiap purpose memiliki makna sendiri-sendiri dan akan selalu menyenangkan untuk dibicarakan. Sayangnya, kebanyakan orang selalu salah dalam mendefinisikan tujuan. Banyak yang sudah menyerah ketika ide pertama mereka gagal, Ide itu akan gagal ketika kita melihatnya secara jangka pendek. Tentu, iterasi-iterasi yang kita lakukan harus mengalami kegagalan untuk menjadi lebih baik. Jika kita punya purpose jangka panjang yang clear, kita bisa menyikapi hal-hal ini jauh lebih baik lagi. Salah satu tujuan terburuk yang bisa dimiliki oleh sebuah bisnis adalah menghasilkan uang. Karena secara teknis, uang hanya bensin, dan perusahaan adalah mobil. Jika kita punya mobil dan bensin, tapi tidak punya tujuan, kita gak akan kemana-mana.

Start with whyA world that doesn’t start with WHY

Screen Shot 2018-09-09 at 14.56.41

 Karya tulis Simon Sinek di buku “Start with WHY” yang menjelaskan Golden Circle, sangat clear dalam menentukan apa yang harus dipikirkan oleh setiap individu dalam menciptakan sebuah ide. Banyak orang yang terbelenggu dengan mencoba menjawab pertanyaan apa dan bagaimana. Namun, hampir semua orang melupakan KENAPA mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Ini akan menyebabkan cause yang sangat fatal bagi kamu yang ingin memulai bisnis di kondisi market seperti sekarang. Karena yang menyetir kualitas ide kamu adalah bagaimana kamu bisa merumuskan WHY yang dirasakan banyak orang dan mengubah itu menjadi sebuah PURPOSE untuk memberi solusi yang terbaik. Tentu HOW dan WHAT masih berperan penting dalam kesuksesan bisnismu, namun, “HOW you do the business dan “WHAT your business is” akan lebih mudah dicapai ketika WHY sudah kamu temukan.

This is the only way to see things

Start with why itu bukan hanya gimmick, WHY adalah satu-satunya jawaban untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Karena pada dasarnya setiap otak manusia modern terdiri dari Neocortex dan Limbic Brain. Neocortex bertanggung jawab untuk memproses hal-hal rasional, analytical dan bahasa. Sedangkan, bagian terdalam dari inti otak manusia adalah limbic brain, yang bekerja dengan seluruh perasaan, seperti kepercayaan, kasih sayang, dan kesetiaan. Ini juga berperan sebagai penentu seluruh behavior manusia dan semua decision-making, tapi sayang bagian dari otak ini sangat susah untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa. Ketika kita mengkomunikasikan ide kita dari WHAT we do (Neocortex), pastinya, orang akan memahami hampir semua informasi kompleks, seperti spek dan fitur. Tapi sayangnya ini tidak akan menggerakan orang untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Tapi ketika kita memulai dari WHY we do (Limbic Brain), directly people will trigger the part that will drive them to control decision-making, dan bagian dari bahasa otak kita akan memberi sinyal keputusan tersebut secara positif. Seperti Steve Jobs pernah berkata “If we touch someone’s heart that’s limitless” yang mengungkapkan dahsyatnya ide yang bisa meng-koneksikan orang dari apa yang mereka rasakan. Dengan kita menaruh empati terhadap masalah yang dirasakan banyak orang, dan memberi solusi yang jelas terhadap apa yang seharusnya dilakukan akan membentuk ide awal yang kuat dan konsisten terhadap apa yang kamu tawarkan terhadap mereka.

Jadinya, sebelum kamu ingin menciptakan sebuah ide mutakhir yang akan membuat banyak orang terkagum. Kamu harus memulai dengan melatih mindset kamu dengan beragam perspektif. Jangan pernah takut untuk menjadi orang yang ingin mengubah sesuatu yang salah. Karena hal-hal tersebut adalah percikan api yang akan membuat orang dapat merasakan dan menerima ide-ide yang kamu berikan. Start by changing the way you see things.

Sultan Edwa – Peer Facilitator Hangout #1


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s