Visual dalam brand merupakan salah satu bahasa yang digunakan selain bahasa verbal. Value dan message brand/bisnis dapat disampaikan secara proporsional menggunakan kedua bahasa ini; verbal dan visual. Lebih luas dari persoalan graphic design yang hanya mencakup elemen logo, warna, typography dan bentuk, elemen visual dalam brand adalah semua bentuk value dan message brand yang bisa dilihat secara kasat mata, yang artinya bisa menyoal hingga ke tata letak interior, seragam karyawan, packaging, penggunaan emoticon pada saat berkomunikasi dengan pelanggan, bahkan sampai ke tampilan pakaian yang dikenakan pelanggan yang datang ke toko/bisnismu. Semua elemen ini juga biasa disebut dengan visual brand identity.
Secara umum, visual dalam komunikasi brand memiliki beberapa peran yaitu:
a. To Instruct
Memandu pelanggan atau audiens komunikasi brand untuk datang, mengenal dan berkomunikasi dengan brand. Contohnya: signboard, rambu-rambu, header shelf, etc
b. To Explain
Mendefinisikan/menjelaskan message atau value yang sedang ditawarkan atau dikomunikasikan oleh brand. Contohnya: infografik, buku menu, catalog, etc
c. To Persuade
Sebagai media persuasi brand terutama dalam hal pembangunan engagement pelanggan. Contohnya: ads, video, presentasi, etc
d. To Entertain
Hiburan/gimmick yang menghadirkan kesan atau pengalaman menyenangkan bagi pelanggan atau audiens. Contohnya: mural, merchandise, etc
Visual strategi disusun berdasarkan experience apa yang ingin ditawarkan brand kepada target market. Hal ini biasanya disebut dengan customer journey, yaitu sebuah rangkaian perjalanan yang disusun dan pada akhirnya membentuk suatu cerita pengalaman pelanggan tentang brand tersebut. Pengalaman menemukan, memilih, membeli sampai mengkonsumsi produk atau layanan yang ditawarkan oleh brand tersebut. Setiap titik ceritanya memerlukan visual dengan fungsi yang berbeda-beda, atau bahkan tidak memerlukan visual sama sekali, itupun juga termasuk dalam visual strategi.
Strategi visual yang baik, mampu melengkapi pengalaman pelanggan dan menambah nilai brand. Ada beberapa indikator porsi sebuah visual brand dikatakan baik.
1. Can you read it? Pesan apa yang disampaikan oleh materi/elemen visual yang sudah dihadirkan. Sebaiknya dalam menyusun strategi visual, harus memperhatikan betul pesan apa yang sedang disampaikan dan seberapa jelas pesan tersebut dapat diterima oleh target market. Dari logo, packaging sampai ke layout interior sebaiknya menyampaikan value/brand message.
2. It’s too much when it don’t have a function. Setiap elemen visual yang dihadirkan, sebaiknya memiliki salah satu fungsi visual (to instruct, to explain, to persuade atau to entertain).
Benedicta Anindya